Wednesday, October 22, 2008

mengenali tokoh shiah

Mari mengenal 12 Imam dari keluarga Rasul

By admin • Aug 1st, 2008 • Category: Islam

Postingan ini saya tujukan semata-mata untuk menambah pengetahuan kita mengenai para imam dari keluarga dan keturunan Rasul kita,Nabi Muhammad SAW.

Saya bukan dari kalangan syiah, tapi saya sedikit sedih juga karena banyak diantara kita(orang islam awam) yang jarang bahkan sama sekali tidak mengenal 12 Imam yang dikenal sebagai Ahlu Bait di kalangan syiah.

Terlepas dari ‘percecokan’ antara sunni dan syiah, informasi mengenai ke 12 Imam ini sangat bagus,apalagi dikemas cukup mudah untuk dimengerti,karena didalamnya banyak kisah yang bisa diteladani.

IMAM ALI BIN ABI THALIB AS, PEMIMPIN YANG ADIL

IMAM HASAN AL-MUJTABA AS, PENGAYOM UMAT YANG TABAH

IMAM HUSAIN ASY-SYAHID, PENGHULU PARA SYAHID

IMAM ALI ZAINAL ABIDIN, KEINDAHAN KAUM ‘ABID

IMAM MUHAMMAD AL-BAQIR, PENYINGKAP KHAZANAH ILMU

IMAM JA‘FAR ASH-SHADIQ, PENCETUS UNIVERSITAS ISLAM

IMAM MUSA AL-KAZHIM, PELINDUNG KAUM TERTINDAS

IMAM ALI AR-RIDHA, TELADAN PEJUANG YANG SABAR

IMAM MUHAMMAD AL-JAWAD, SAMUERA ILMU DAN TAKWA

IMAM ALI AL-HADI, TEGUH DI ATAS KEBENARAN

IMAM HASAN AL-‘ASKARI, PEMBINA GENERASI UNGGUL

IMAM AL-MAHDI, JANJI KEADILAN SEDUNIA

Saturday, October 4, 2008

function setStyle(x)
{
document.getElementById(x).style.background="#81B814"
}
function setStyle_default(x)
{
document.getElementById(x).style.background="none"
}
Halaman Depan
Tafsir Al-qur'an
Hadist
Download
Galeri
Jika aku dibunuh aku memperoleh syahid, jika dipenjara aku merasakan kemanisan iman, dan jika diasingkan aku akan piknik ke bumi Allah yang lain. [IBNU TAIMIYAH]

DuniaDakwahDotCom Portalnya Intelektual Muslim
function AdminsetStyle(x)
{
document.getElementById(x).style.background="#eaf1dc"
//document.getElementById(x).style.border="1"
//document.getElementById(x).style.borderColor="#F9CE8A"
}
function AdminsetStyle_default(x)
{
document.getElementById(x).style.background="none"
//document.getElementById(x).style.border="1"
//document.getElementById(x).style.borderColor="#F9CE8A"
}
function _setStyle(x)
{
document.getElementById(x).style.background="#eaf1dc"
//document.getElementById(x).style.border="1"
//document.getElementById(x).style.borderColor="#EDF4FC"
}
function _setStyle_default(x)
{
document.getElementById(x).style.background="none"
//document.getElementById(x).style.border="1"
//document.getElementById(x).style.borderColor="#F9CE8A"
}
Topik
Aqidah
Fiqih
Kisah Para Nabi
Kisah Teladan
Tokoh
Artikel
Tausiyah
Muslimah Kita
Bahasa Qolbu
Anekdot
Interaktif
Kontak Kami
Buku Tamu
Galeri
Kolom Iklan
Pendapat Anda
Setujukah Anda Jika Komentar Para Pengunjung Ditampilkan di Halaman Muka?
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Kurang Setuju
Tidak Setuju

Artikel Terakhir
Minal Aidin Wal Fai...
Wajib Salat
Teman Abadi
Hidup dan mati
Berbahagialah untuk...
Statistik Situs
Pengunjung :1678 OrgDiakses : 23499 kaliBulan ini : 445 UserHari ini : 20 UserSekarang : 1 UserIP Anda : 219.95.173.165
Pengunjung


Selamat Datang di DuniaDakwahDotCom Portalnya Intelektual Muslim

Selamat datang di situs penggubah gerbang wacana alam fikir yang dengan penuh komitmen, insyaAllah senantiasa membumikan nilai religi di tengah tantangan arus modernitas. -- perang peradaban.
Kala perkembangan heterogenitas media aktualisasi teknologi informasi yang semakin meraja, kami DuniaDakwahDotCom mencoba untuk berani menyajikan sesuatu yang berbeda namun kian penuh makna.InsyaAllah.
Anda bisa menyalin secara bebas berbagai sajian ilmu dan informasi terkini seputar dunia dakwah dalam portal ini. InsyaAllah, semua ini kami ketengahkan hanya untuk Anda.
Selain menyajikan artikel dan berita aktual, kami juga berusaha untuk menyajikan serangkaian agenda rohani dan sosial yang berbasis komunitas dalam DuniaDakwahGathering (DiDaGathering).
Akhirnya, kami mengucapkan Selamat bergabung bersama kami, -- bersama merajut, menebar, serta menyemai ukhuwah dalam keindahan dakwah di DuniaDakwahDotCom -- Portalnya Intelektual Muslim.
Catatan:
Kami segenap redaksi DuniaDakwahDotCom Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H... Mohon Maaf Lahir Batin....

.: Berita

Batas Eksekusi Amrozi Cs Akhir...
Jawa Pos : Sabtu, 04 Oktober 2008 Kejagung Kembali Obral JanjiJAKARTA - Kejaksaan Agung kembali mengumbar janji tentang pelaksanaan eksekusi terhadap tiga terpidana mati kasus bom Bali, Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Gufron. Meski seluruh berkas persy...
SelengkapnyaDibaca (1) kaliSabtu, 4 Oktober 2008 12:26:22
360 Nyawa Melayang di Jalan
Jawa Pos : Sabtu, 04 Oktober 2008 Sejak H-7 Hingga H+2 LebaranJAKARTA - Peristiwa demi peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa, semakin menambah panjang daftar orang yang meninggal sia-sia di jalan raya, selama momen Lebaran. Data yang masuk ke Pus...
SelengkapnyaDibaca (1) kaliSabtu, 4 Oktober 2008 12:25:51
Hindari Serang Palin, Biden Me...
Jawa Pos : Sabtu, 04 Oktober 2008 St. LOUIS - Debat calon wakil presiden (cawapres) AS kemarin (3/10) tak kalah seru dengan debat capres minggu lalu. Cawapres AS dari Partai Demokrat Senator Joe Biden, 65, dan lawannya dari Partai Republik, Sarah Pal...
SelengkapnyaDibaca (1) kaliSabtu, 4 Oktober 2008 12:24:54
Berita Lainnya >>
Umat Muslim Oslo Berlebaran dalam Cuaca Dingin
Sepertiga Warga Shanghai Lansia
Eks Germo Calonkan Diri Gubernur Bangkok
RI Perlu Optimalkan ASEAN
KPI Minta TV Tetap Tertib setelah Puasa
Senin Tak Masuk, Sanksi Menanti PNS
Ekonomi Triwulan III Tumbuh Tinggi
Praktik Outsourcing di Malaysia Kian Marak
Temui Din, Alkatiri Bantah Cari Dukungan
KPK Harus Segera Tangani BLBI
Tipu Petugas, Perhiasan Rp 4 M Dililitkan Betis
Libur Sehari, lalu Pol-polan Kerja Lagi

.: Artikel

Minal Aidin Wal Faizin
Oleh : Muhammad Arifin IlhamKemenangan hakiki adalah kembali suci (lihat QS 91: 9). Setiap Bani Adam pasti berdosa dan sebaik-baik mereka yang berdosa adalah bertobat, demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Dan, orang bertakwa bukanlah orang yang tidak pe...
SelengkapnyaDibaca (0) kaliJum`at, 3 Oktober 2008 11:50:40
Wajib Salat
Oleh : Rachmad`SalehAda seorang anak bertanya: Mengapa salat yang lima kali dalam sehari itu tidak disatukan saja, dilaksanakan sekali dalam seminggu seperti agama-agama lainnya. Apa hikmah yang terkandung di dalamnya? Anak itu merasakan pelaksanaan ...
SelengkapnyaDibaca (0) kaliJum`at, 3 Oktober 2008 11:48:19
Teman Abadi
Oleh : AM FatwaTak terasa peristiwa demi peristiwa cepat terlalu. Pagi, petang, siang, malam, silih berganti. Jarang di antara kita yang memperhatikannya, terlebih yang disibukkan oleh hidup yang mempesona dan mengasyikkan. Tahu-tahu jasmani berangsu...
SelengkapnyaDibaca (0) kaliJum`at, 3 Oktober 2008 11:46:39
Artikel Lainnya >>
Hidup dan mati
Berbahagialah untuk Hidup Hari ini
Berpuasalah dengan Islam Ramah-Rahmah
Fatwa Tak Maslahat
Fatwa Tak Maslahat
Pengakuan Laki-laki = Wanita wajib Membacanya
Lapar yang Indah
Menyantuni Fakir Moral
Puasa dan Kesehatan Reproduksi Perempuan
Memperkaya Orang Miskin
Teologi Zakat
Mengenal Allah Melalui Allah
Artikel Terkini
Islam Dalam Dimensi Perjuangan Umat Islam Melayu
MAY 13: Declassified Documents on the Malaysian Riots of 1969: Mencari Kebenaran ?
Kemelut Di Darfur: Pendakwaan ICC Atas Presiden Sudan ( 23 Julai 2008)
Sejarah Pengubalan Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu(23 Julai 2008)
Resensi : World on Fire ( 19 Jun 2008)
Popular
Pembinaan Tamadun dalam Konteks Islam Hadhari
Islam Hadhari vs Hadharah Islamiyyah : Satu Penilaian dalam konteks Umat Islam di Malaysia
Aliran-Aliran Pemikiran Islam Di Malaysia
Pendidikan Anak-anak di Peringkat Awal Umur Berasaskan Binaan Kurikulum yang Integratif
Hak Kanak-Kanak Dalam Islam
Artikel Pilihan
Malaysiakini-krasi: Media Baru dan Wacana Demokrasi(22 Mei 08)
Pada 13 Mei yang lalu, saya diundang untuk membentangkan kertas kerja mengenai”Dunia Siber: Fakta atau Fitnah” di Konvensyen Belia Kebangsaan anjuran Majlis Belia Malaysia (MBM) dan Kementerian Belia dan Sukan (KBS). Panelis lain yang turut mengambil bahagian dalam pembentangan itu ialah mantan Menteri Besar Selangor, YB Datuk Seri Dr. Mohd. Khir Toyo, dan blogger Puan Nisah Haron.Dalam pembentangan tersebut saya melihat bahawa dunia siber pada hari ini boleh mengandungi kedua-duanya - fakta atau fitnah. Tentu sekali setiap bahan yang dimuatkan di blog, laman web, emel - malah di mana-mana jua - dipaparkan sebagai ”fakta”. Hanya pembaca yang cermat dan berpengetahuan boleh membezakan antara fakta dan fitnah. Lebih-lebih lagi dalam era politik demokrasi dan kebebasan bersuara pada hari ini dunia siber menjadi medan untuk seseorang mengenengahkan pandangan mengenai sesuatu isu bagi mempengaruhi orang lain. ”Fakta” seringkali dipaparkan secara selektif untuk menyokong satu sudut pandangan.
Siri Tafsir Maudhuiy ke-52 : Memugar Idealisma Qurani: Keteladanan Pemuda Kahfi



Dato' Dr. Siddiq Fadzil, Kolej Dar al-Hikmah.Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.Dan Kami telah meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.Kaum kami telah menjadikan selain Dia tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?Al-Kahf:13-15

Pemuda Kahfi adalah sekumpulan pelaku sejarah yang mengabadikan keunggulan iman, kecerdasan akal, keberanian bersikap dan bertindak Mereka bangkit melepaskan diri daripada belenggu budaya dan tradisi pembodohan: penguatkuasaan dan pemaksaan amalan menyembah berhala, budaya warisan yang dipertahankan dengan setia tanpa dipersoalkan rasionalitinya, tanpa dipertanyakan kerelevanannya.
Fitrah insani yang masih dimiliki tujuh pemuda Kahfi itu tidak dapat menerima agama dan budaya yang tidak serasi dengan kesejatian sifat keinsanan yang memang tercipta dalam acuan tauhidik - kecenderungan fitri kepada penyembahan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Berkuasa dan Maha Sempurna. Akal sihat pemuda Kahfi tidak dapat menerima faham yang tidak rasional. Kemampuan dan keberanian berfikir kritis-evaluatif telah menghasilkan keberanian bersikap - menolak kesesatan yang telah begitu lama membudaya dan mencari alternatif yang benar dan meyakinkan.
• Fitrah insani yang masih dimiliki tujuh pemuda Kahfi itu tidak dapat menerima agama dan budaya yang tidak serasi dengan kesejatian sifat keinsanan yang memang tercipta dalam acuan tauhidik - kecenderungan fitri kepada penyembahan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Berkuasa dan Maha Sempurna.• Akal sihat pemuda Kahfi tidak dapat menerima faham yang tidak rasional. Kemampuan dan keberanian berfikir kritis-evaluatif telah menghasilkan keberanian bersikap - menolak kesesatan yang telah begitu lama membudaya dan mencari alternatif yang benar dan meyakinkan.• Ketulusan mencari kebenaran mendapat perhatian dari langit. Pemuda Kahfi mengalami pencerahan hidayah, lalu menemukan hakikat tauhid, Tuhan yang hakiki hanyalah Allah, satu-satunya Pencipta, Pemilik dan Penguasa langit dan bumi seisinya. • Kebenaran adalah kurnia istimewa yang paling berharga dan membanggakan. Pemuda Kahfi membuat deklarasi tauhid, suatu keberanian yang tercetus dari kekentalan iman dan kebanggaan memilikinya. Motifnya bukan sekadar ingin membuat kejutan atau bangga dengan sikap berani berbeza, tetapi secara tidak langsung menyedarkan masyarakat agar berfikir, mengaktifkan akal sihat yang selama ini beku terbelenggu dalam budaya “dikir barat” - sebut apa sahaja yang disebut oleh “tukang karut” termasuk segala karut dan carutnya. Memang deklarasi tersebut cukup menggemparkan. Mungkin kejutan seperti itulah yang diperlukan oleh masyarakat yang telah lama kehilangan daya fikir dan kematian idealisme untuk membangkitkan akal yang tidur dan menghidupkan hati yang mati.• Deklarasi tauhid pemuda Kahfi segera dirasakan sebagai gugatan terhadap kemapanan dan kestabilan serta ancaman terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Raja yang selama ini ikut di”berhala”kan bertindak memberikan kata dua: rujuk ke tradisi datuk nenek, atau hadapi tindakan brutal pihak penguasa. • Berani bersikap, harus berani menghadapi risikonya. Demikianlah iman tulen pemuda Kahfi yang mendapat pengakuan dari langit,”…sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman dengan Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk buat mereka.” Pengakuan Ilahi tersebut sekaligus mengungkapkan hakikat hubungan erat iman dengan petunjuk; semakin menguatnya iman, semakin bertambah kebenaran yang menyerlah, termasuk petunjuk Ilahi tentang bagaimana mengurus diri di tengah kemelut pertentangan yang mereka alami. • Demi iman dan kebenaran, pemuda Kahfi bersumpah setia mempertahankan pendirian tauhidik dan berusaha menghindari tindakan teror penguasa dengan bersembunyi di gua. Mereka menghilangkan diri, tetapi deklarasi tauhid mereka tidak ikut menghilang. Deklarasi keramat itu tinggal di tengah umat sebagai benih kesedaran.• Di tengah ribut memburu dan mengesan jejak pemuda Kahfi, mereka damai dalam limpahan rahmat Allah. Gua gelita yang sempit dan kasar - berkat taburan rahmat - terasa bagaikan kamar nyaman sehingga mereka tertidur nyenyak selama tempoh yang cukup lama. Sementara itu masyarakat telah berubah. Benih iman dan akal rasional yang mereka tinggalkan telah hidup subur dan tersebar luas meliputi seluruh strata: raja dan massa. Ketika itulah mereka sedar, lalu menyaksikan perubahan dan merasakan penghormatan umat generasi baru yang tahu menilai kebenaran, kerasionalan dan keberanian bersikap benar.
Next >
[ Back ]
Bicara Haraki
Peranan dan Sumbangan Lulusan Mesir dalam Masyarakat Melayu
Memahami keistimewaan dan Tujuan al-Quran
Alam Melayu Sebagai Model Peradaban Islam : Peranan Pelajar Lulusan Mesir
Nuzul al-Quran
Menyelami Rahsia Puasa Sebagai Kewenangan Ilahi Rumusan Penelitian Wibawa Silam*
Bimbingan Rohani
Kikis Sikap Fanatik Pemikiran
Gagasan Sa`id Hawwa Tentang Al-Sayr Ila ‘llah (Perjalanan Mendekati Allah): RUmusan Dan Ulasan
Muharram Dalam Kalender Hijriah
Peranan Belia Dalam Peristiwa Hijrah
Sejarah Haji
Tafsir Maudhuiy
Siri Tafsir Maudhuiy ke-52 : Memugar Idealisma Qurani: Keteladanan Pemuda Kahfi
Penafsiran al-Quran : Kaedah dan Penghayatan
Unity of the Ummah
Tafsiran Surah As-Saf
Surah Muhammad : Pengajaran dan Perspektif Untuk Para Du’at
Fiqh Ad-Dakwah
Pemerkasaan Ilmu Asas Dakwah Manhaj Maliziy: Perspektif Abim
Jihad Bukan Berperang Semata-Mata
Sistem Tarbiyyah ABIM : Satu Pengenalan
Strategi Menghadapi Cabaran Baru Global
Tajdid Sebagai Strategi Dakwah
Isu Semasa
Wawancara bersama Dr Said Ramadhan Al Bouty
Belia Hari Ini Wajah Negara Masa Hadapan
SIRI 1: Pertubuhan Sukarela Islam Dan Pembinaan Negara Bangsa
Wawancara bersama Dr Said Ramadhan Al Bouty
Kontemporari
Islam Dalam Dimensi Perjuangan Umat Islam Melayu
Sejarah Pengubalan Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu(23 Julai 2008)
Is It Racist to Talk About Race?
Isu Nama Allah: Persoalan Aqidah Bukan Perebutan Nama
Malaysiakini-krasi: Media Baru dan Wacana Demokrasi(22 Mei 08)
Pemikiran Al-Qaradawi
(Siri 5) - Al-Qaradawi
(Siri 6) - Keistimewaan al-Qaradawi
(Siri 3) - Sejarah Hidup dan Pemikiran
(Siri 2) - Sejarah Hidup dan Pemikiran
(Siri 4) - Sejarah Hidup dan Pemikiran
Jejak Ulamak
Muhammad Imarah (1931- kini): Pemikir Islam Yang Unggul Dari Mesir
Pemikiran Abu Hassan Ali al-Nadwi (1914-1999M) : Satu Tinjaun Ringkas
Muhammad al-Ghazali (1917-1996M) : Pemikir Dakwah dan Pembela Islam.
Syeikh Muhamad Mutawalli al-Sya’rawi (1911-1998M) : Tokoh Tafsir Mesir abad 21
Dr Yusuf Musa (1899-1963m): Ulamak Reformis Dan Ahli Falsafah Al-Azhar

Friday, October 3, 2008

Antara Syiah dengan Islam
Ditulis pada Juni 26, 2007 oleh mumtazanas
Mayoritas penduduk Iran menganut paham Syiah, demikian juga Irak serta beberapa negara lainnya. Kita juga kadang mendengar terjadi bentrok antara Sunni dengan Syiah. Sebenarnya apa sih paham Syiah itu? mari kita baca artikel di bawah ini!
Penulis: Al Ustadz Ja’far Sholih
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya):“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (Qs. An-Nisaa: 135)
Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menimpakan cobaan kepada ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan bermunculannya ahlil ahwa’ wal bida’ (pengekor hawa nafsu dan bid’ah) yang mengelabui ummat Islam dalam perkara agama mereka. Mereka telah mencerai beraikan kesatuan kaum muslimin dan merusak agama mereka. Dan kelompok yang paling buruk dan berbahaya terhadap agama dan ummat Islam adalah Syi’ah (Imamiyah/Rafidhah). Hal ini tidak lain adalah karena ajarannya yang bertentangan dengan Islam dari segala macam sisinya, akidah maupun ibadahnya. Mereka memiliki agama yang berbeda dengan ummat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Asal usul ajaran mereka bersumber dari aliran yang beraneka ragam, Yahudi, Nashrani, dan yang lain sebagainya dari ajaran-ajaran kufur dan sesat. Hal ini seperti yang telah disebutkan oleh lebih dari seorang Imam.
Para ulama mencatat ada banyak kesamaan antara ajaran Syi’ah (Imamiyah/Rafidhah) dengan agama Yahudi dan Nashrani, di antaranya:
1. Agama Yahudi mengatakan, tidak sah kerajaan kecuali pada keturunan Daud Alaihissalaam. Dan agama Syi’ah mengatakan, tidak sah kepemimpinan kecuali pada keturunan Ali Radhiyallahu ‘Anhu.2. Agama Yahudi mengatakan, tidak ada jihad fi sabilillah sampai bangkitnya Dajjal dan turun pedang dari langit. Dan agama Syi’ah mengatakan, tidak ada jihad fi sabilillah sampai muncul Al Mahdi dan terdengar suara memanggil dari langit.3. Agama Yahudi menunda sembayang sampai munculnya bintang. Dan agama Syi’ah menunda Maghrib sampai munculnya bintang.4. Orang-orang Yahudi merubah Taurat dan Syi’ah merubah Al Qur’an.5. Orang Yahudi memusuhi Jibril Alaihissalaam dan mengatakan dia adalah musuh kami dari kalangan Malaikat. Begitu pula kaum Syi’ah mengatakan Jibril Alaihissalaam keliru menyampaikan wahyu kepada Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Bersamaan dengan kemiripan-kemiripan di atas, ajaran Syi’ah berbeda dari agama Yahudi dan Nashrani dalam satu hal. Yaitu apabila orang Yahudi ditanya, “Siapa sebaik-baik penganut agama kalian?”. Mereka akan menjawab, “Para shahabat Musa Alaihissalaam”. Dan apabila orang Nashrani ditanya, “Siapa sebaik-baik penganut agama kalian?”. Mereka akan menjawab, “Para shahabat Isa Alaihissalaam”. Dan apabila orang Syi’ah ditanya, “Siapa sejelek-jelek penganut agama kalian?”. Mereka akan menjawab, “Para shahabat Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam”. Minhajus Sunnah An-Nabawiyah (1/24)
Pendiri ajaran Syi’ah RafidhahSyaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Sesunguhnya yang pertama kali membuat ajaran Rafidhah (Syi’ah Imamiyah) adalah seorang yang asalnya beragama Yahudi dan pura-pura masuk Islam dan (akhirnya –pen) menyusupkan kepada orang-orang jahil berbagai macam ajaran yang menikam inti ajaran Islam. Oleh karena itu ajaran ini adalah pintu terbesar kemunafikan dan jalan mulus untuk menjadi zindiq”. Majmu’ Fatawa (4/428)Al Imam Asy-Sya’bi berkata, “Hati-hatilah kalian dari pengekor hafa nafsu yang menyesatkan, dan yang paling berbahaya adalah Rafidhah”.
Asal-usul penamaan mereka dengan RafidhahAda tiga pendapat yang menyebutkan asal usul penyebutan mereka dengan nama Rafidhah. Yang pertama adalah karena penolakan (Ra-fa-dha) mereka terhadap kepemimpinan Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Yang kedua mengatakan mereka disebut Rafidhah karena penolakan mereka terhadap Islam. Dan pendapat ketiga mengatakan karena penolakan mereka terhadap kepemimpinan Zaid bin Ali bin Husain Radhiyallahu ‘anhu yang menolak untuk berlepas diri dari Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘anhuma, mereka disebut Rafidhah.
Ajaran mereka yang paling menonjolDi antara ajaran mereka yang paling menonjol adalah mencintai Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu secara berlebihan dan memusuhi para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, terlebih lagi kepada Abu Bakar dan Umar serta anak mereka berdua (istri-istri Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) Aisyah dan Hafshah Radhiyallahu ‘Anhum.
Al Kulaini (seorang ulama Syi’ah) menyebutkan di dalam Furu’ Al Kafi (Hal 115) dari Jafar ‘alaihissalaam, “Para shahabat adalah orang-orang yang telah murtad (kafir –pen) sepeninggal Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kecuali tiga orang saja. “Siapa saja mereka?’ kataku. Ia menjawab, “Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari, dan Salman Al Farisi”.
Para ulama mencatat bahwa asal usul ajaran ini adalah ulah sang Ibnu Sauda’ (Abdullah bin Saba’). Sebelum masuk Islam, Abdullah bin Saba’ yang ketika itu beragama Yahudi meyakini bahwa Yusya’ bin Nun adalah wasiat (pengganti) Musa Alaihissalaam. Maka ketika masuk Islam ia masih membawa keyakinannya tersebut hanya saja dalam hal ini Ali Radhiyallahu ‘Anhu yang dikorbankan. Ia berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah wasiat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, pengemban amanat langsung untuk menjadi khalifah setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Dari sinilah akhirnya ia menancapkan permusuhan kepada Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu ‘Anhuma serta mayoritas shahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan mencap mereka sebagai orang-orang fasik dan mengkafirkan sebagiannya.
An-Nubakhti berkata di dalam kitabnya Firaqus Syi’ah, “Abdullah bin Saba’ adalah orang yang pertama kali mencaci maki Abu Bakar, Umar, dan Utsman serta shahabat lainnya dan berlepas diri dari mereka. Ia berdalih bahwa Ali bin Abi Thalib yang memerintahkannya demikian. Maka Ali Radhiyallahu ‘Anhu menangkapnya dan menginterogasinya terkait ucapannya tersebut dan Abdullah pun mengakuinya. Sehingga Ali Radhiyallahu ‘Anhu akhirnya mengeluarkan perintah untuk membunuhnya. Tapi massa ketika itu protes kepada Ali Radhiyallahu ‘Anhu dan mengatakan, “Wahai Amirul mukminin apa anda akan membunuh seseorang yang menyeru untuk mencintaimu, ahlul bait, dan mengajak untuk setia kepadamu serta berlepas diri dari musuh-musuhmu?” Akhirnya Ali Radhiyallahu ‘Anhu mengasingkan Abdullah bin Saba’ ke Madain (Ibukota Faris kala itu). Silahkan periksa Firaqus Syi’ah karya An-Nubakhti hal 43-44 cetakan Al Haidariyah Najaf-Irak, tahun 1959 M.
Oleh karena kecintaan mereka yang berlebihan ini sebagian mereka menganggap bahwa Ali Radhiyallahu ‘Anhu adalah Nabi. Dan yang lainnya menganggap bahwa Jibril sang pembawa wahyu telah salah alamat kepada Muhammad, seharusnya kepada Ali Radhiyallahu ‘Anhu. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun.
Bersamaan dengan itu mereka menjuluki Abu Bakar dan Umar dengan “dua berhala Quraisy”. Dan tercatat pada salah satu ritual ibadah mereka, pembacaan sebuah doa yang mereka namakan dengan “Doa dua berhala Quraisy” yang berisikan laknat kepada Abu Bakar dan Umar serta anak mereka berdoa –Aisyah dan Hafshah- Radhiyallahu ‘Anhum ajma’in. Silahkan periksa kitab mereka Miftahul Jinan (hal 114).
Ditambah lagi sikap mereka yang sangat mengelu-elukan Abu Lu’lu’ah Al Majusy –sang pembunuh Umar Radhiyallahu ‘Anhu- dan menjulukinya dengan julukan Syujaud Diin (pahlawan agama) serta menjadikan hari kematian Umar Radhiyallahu ‘Anhu sebagai salah satu hari-hari besar yang mereka rayakan dengan penuh suka cita. Al Kuna Wal Alqaab (2/55) karya Abbas Al Qummi.
Apa yang kami telah sebutkan di sini hanyalah selintas dari sekian banyak kesesatan-kesesatan ajaran Syi’ah yang didukung dengan bukti-bukti otentik. Maksudnya adalah agar ummat Islam berhati-hati dari setiap ajakan yang menyeru kepada pendekatan antara Ahlussunnah dan Syi’ah, yang berdampak kepada sikap mentolerir kekufuran dan kesesatan serta pengabaian prinsip Al Wala’ wal Bara’ dan amar ma’ruf nahi mungkar di dalam Islam. Wallahu a’lam bis Shawab.
Dikirim via e-mail oleh al akh Fajar Wuryanto.
DIarsipkan di bawah: aqidah yang berkaitan: , ,
« Nuh ‘alaihissalam adalah Rasul yang pertama Pembelaan atas negeri pendukung manhaj Salaf (I) »